Friday, May 26, 2006

Da Vinci Code



Akhir-akhir ini sedang ramai-ramainya orang membicarakan tentang Da Vinci Code. Ada yang baca bukunya dan ada juga yang nonton filmnya. Waktu suami saya mau membeli bukunya, yang harganya $20 plus, saya bilang buat apa beli buku sesat mahal-mahal, mendingan beli buku rohani buat mempertebal iman. Pagi ini saya teringat satu ayat di Mazmur 34:15 tentang, 'jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, ...' dan juga cerita tentang raja Saul yang mencari peramal untuk menanyakan kehendak Tuhan setelah Samuel mati (1 Samuel 28). Pada masa itu, semua pemanggil arwah dan peramal dilenyapkan (ayat 9), supaya bangsa Israel bersih hidupnya, tidak berhubungan dengan mereka. Sekarang iblis menggunakan film Da Vinci Code, entah bagaimana caranya, yang jelas dia cuma punya satu tujuan menjatuhkan anak-anak Tuhan dan membangun kerajaannya sendiri. Banyak cara yang dipakainya, dulu bahkan ada lagu-lagu gereja yang dibuat dengan gaya metal. Dari pertama dunia dijadikan, kelemahan manusia yang membuatnya jatuh adalah penasaran. Dengan modal penasaran itu, banyak orang yang nonton film itu atau baca bukunya, mungkin ada pendeta yang ikut nonton, pelajar Kristen, pemimpin gereja. Saya ngga menentang orang-orang yang nonton ataupun baca bukunya, tapi sama halnya dengan gereja-gereja setan, apakah kita juga join aja kebaktian mereka, setelah itu kita injili. Jangan-jangan kita yang ditarik sama mereka. Apakah dengan nonton film itu atau baca buku itu kita bisa memuliakan Tuhan? Bukankah tujuan hidup kita adalah untuk memuliakan Tuhan? Saya juga ngga tau banyak tentang Da Vinci Code itu, yang saya dengar orang-orang bilang sesat. Lalu yang saya ngga ngerti kenapa yang sesat dibahas? Sama ceritanya begini, kalau mau beli buku, misalnya ada dua judul, yang satu berjudul 'Ikut Setan', dan yang satu lagi 'Cara menentang godaan setan'. Buku mana yang akan kita pilih untuk dibaca? Waktu baru jadi orang Kristen yang dibaharui, saya sempet berpikir, susah banget jadi orang Kristen, setan yang menggoda pinter banget, cara apapun dia akan cari dan pakai untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan, apalagi yang imannya kuat, diserangnya juga lebih gencar, seperti Ayub. Terus, saya pikir, 'ah jadi orang Kristen yang biasa-biasa aja kalau begitu'. Tapi, Roh Kudus mengingatkan tentang penderitaan Yesus sampai di kayu salib, Dia tidak menderita untuk kita separuh jalan, tapi sampai tuntas. Dulu, saya pikir kalau iblisnya pinter begitu, pasti suatu saat saya akan terjebak dan jatuh ke tangannya, lalu manusia mana yang bisa selamat. Apakah keselamatan itu mungkin didapat? Di satu persekutuan mahasiswa, ada pembicara yang mengatakan kalau kita sebagai orang Kristen tidak tau tentang isi Alkitab, bagaimana bisa menggunakan Firman Tuhan sebagai senjata, kita tidak mengenal Firman itu jadi mana bisa menguasainya? Berapa banyak/kali kita baca buku duniawi dan berapa kali kita baca Firman Tuhan yang mungkin untuk sebagian dari kita memilikinya dari kecil. Mungkin iblis pinter cari strategi, tapi bukannya Tuhan kita lebih hebat, asal kita percaya dan mau mengikuti FirmanNya, kita pasti menang. Ada satu lagu favorit saya yang simple tapi sungguh mengingatkan saya terus kalau Tuhan Yesus akan datang ke dunia ini kedua kalinya, di mana kita, bagaimana hati dan perasaan kita terhadapNya. Biarlah lagu ini juga bisa mengingatkan kita semua, selalu.


Yesus bertanya kepada kita
adakah tempat di bumi ini?
Bila Dia datang kedua kalinya
untuk menghakimi dunia.

Reff: Apa yang kau buat
selama hidupmu
Adakah iman di hatimu?
Allah kan membebaskan umat pilihanNya
yang terus berharap padaNya.

No comments: