Tuesday, September 29, 2009

Tangan2 Invisible


written on 09/09/09

Pagi ini saya bikin sandwich with ham untuk pertama kalinya buat anak2 for breakfast; mereka suka dan senang sekali. Anak saya yg kecil sampai bertanya kenapa sebelumnya saya tidak pernah membuatnya untuk mereka.

Lalu... saya teringat bbrp belas tahun yg lalu; ketika saya masih di SMA (HK); saya tinggal bersama keluarga (mama n family) untuk pertama kalinya. Ada satu masa kami tidak ada pembantu jd tiap pagi saya hrs bangun lbh awal untuk menyiapkan makan pagi untuk sekeluarga (bo-nyok dan adik2). Most of the time; mereka masih tidur ketika saya menyiapkan makan pagi sampai saya berangkat sekolah; jd practically mereka tidak tau ttg persiapan makan pagi dan org dibalik makan pagi yg sudah tersedia.

Pernahkan anda mengalami hal2 tersebut yaitu dimana secara tidak kita sadari ada hal2 yg tanpa kita ketahui/sadar dikerjakan oleh tangan2 yg invisible (tidak kelihatan/tidak kita tau).

Saya... sering. 'o' Misalnya saya background ke-kristenan saya. Dari awal saya tidak mengerti kenapa saya yg dipilih untuk bs setia kpd Tuhan. Dr 6 bersaudara (tumbuh bersama: 4 sepupu dan 1 kakak kandung) cuma saya yg bs terus setia mencari Tuhan. Saya sungguh bersyukur saya punya kerinduan itu karena pada masa2 ke depan kerinduan itu yg menyelamatkan hidup saya.

Saya yakin dan percaya ada orang2 yg berdoa untuk saya (entah siapa). Tapi biarlah dalam kesempatan ini; saya mau berdoa balik untuk mereka supaya Tuhan juga memberkati hidup mereka; saya tidak tau siapa tp Tuhan tau. Terima kasih Tuhan untuk orang2 yg sudah boleh berdoa untuk saya. Amin...

Bahagia


Saya merasa bahagia ketika satu mulut kecil memanggil saya 'ku ma' dengan nada lantang; dan kemudian mulut kecil itu memberi saya kecupan keras di pipi saya.

Saya merasa bahagia ketika Egan menganggukkan kepalanya ketika saya bertanya kepadanya "are you a koko?" (so cute) (karena waktu itu ada seorang gadis kecil yg memanggilnya 'koko').

Saya merasa bahagia waktu melihat Gaby n Steven yg dipakaikan seragam McD yg kebesaran oleh teman kelompoknya; dan ketika kemudian mereka harus melepaskannya lagi.

Saya bahagia ketika bs ketemu dan ngobrol dgn Ida yg walau ga bisa duduk lama tp datang membawa kedua anaknya untuk merayakan ultah Gaby.

Saya berbahagia untuk teman2 yg mau datang; ngobrol; foto2 bersama dan ngobrol meramaikan suasana (Yuli; Sjofia; Ida-Daniel; Lisa-Erwin; Santo-Lita)

Saya merasa bahagia ketika melihat Gaby make a wish; blow the candle and cut his birthday cake with all his friends by his side. (It was his first birthday party)

Saya bahagia Jerry and family (Akiun yg lg hamil) juga Akhiu dan keluarga hadir di sana ikut merayakan.

Saya bahagia melihat semua muka bahagia.

Saya bahagia buat keluarga saya dan semua yg baik yg Tuhan sudah berikan untuk disyukuri/dirayakan.

Saya bahagia buat Tuhan yg telah membuat semuanya indah.

Terima kasih; Tuhan...

Thursday, September 17, 2009

Why???


Waktu kecil; saya paling ga bisa terima tentang tidak hadirnya ortu saya di dlm kehidupan saya; padahal dua2nya masih hidup; tp saya besar spt anak yatim piatu. Menyedihkan; apalagi kalo lagi main ke rumah temen tiap kali papa mereka pulang dr kerja; saya langsung pamit. Setiap kali lihat anak kecil digandeng ortunya; saya buang muka sebelum air mata menitik.

Semakin berlalunya waktu; saya belajar kalo Tuhan mengatur hidup saya sedemikian rupa karena Dia punya maksud. (Walaupun sampai saat ini masalah ortu saya msh belum beres; tiap thn kalo ga denger kabar dr Papi jd worried; kenapa dia; kalau dia ada apa2 will anyone inform me; etc) Tapi luka itu tetap ada (luka krn ga pernah merasakan kehadiran ortu apalagi di saat2 down)

Baru2 ini saya baru mengerti ttg salah satu bekas teman SMP saya. Dulu; saya selalu kagum melihat dia; cool; cuek banget; tp pinter. Sekarang; saya baru mengerti; ternyata dia juga mengalami tekanan di keluarganya. (Padahal keluarga kandung sendiri)

Tiap kali saya baca berita ttg ayah yg abuse anaknya (ada yg diperkosa sampe melahirkan anak2 yg pada cacat lagi) hati saya hancur; air mata juga menitik; membayangkan kehidupan yg kacau itu. Karena dr kecil Apoh saya mendidik dgn keras especially ttg kesucian. Dari kecil; saya diprotect sampe SMP saya masih tidur dgn beliau. Coba... kesucian anak itu dirusak oleh bapaknya sendiri (biadab). Saya cuma bs berdoa semoga Tuhan terus memelihara kehidupan perempuan itu (sekarang udh berumur 30-an) dan anak2nya. Cuma Tuhan yg bs do wonders.

Bukan berarti terus saya merasa terhibur karena penderitaan wanita di atas; tp justru saya bersyukur Tuhan terus memelihara kehidupan saya; walaupun ortu kandung saya tidak hadir dalam kehidupan saya tp Tuhan hadir sebagai ortu; teman; pelindung; pengarah; etc...

Kalo saya boleh mengutip dr film BOF; seperti ketemu saputangan; yang menghapus keringat kita waktu capek; menghapus airmata waktu sedih. Waktu saya meringkuk seorang diri di sudut; Dia hadir menghampiri duduk menemani; mengusap air mata saya; dan membantu saya untuk bangkit lagi. :) I'm very very grateful for that; so hidup saya semuanya buat Tuhan aja deh... itu pun ga cukup; krn Tuhan tiap hari terus nambahin berkatNya (pdhal yg dulu2 belum lunas). Tuhan berkati hidup saya terus; juga supaya semakin layak dipakai olehNya. Terima kasih Tuhan...