Wednesday, May 31, 2006

Doa Yang Beriman


Jika kita berbicara mengenai Doa yang beriman, maka kita tidak boleh melupakan satu elemen atau oknum yang sangat penting peranannya didalam suatu doa yaitu Roh Kudus.
Mengapa demikian? Kita akan melihat secara cepat apa dan bagaimana kaitannya antara Doa, Iman dan Roh Kudus.

1. Doa adalah komunikasi antara Sang Pencipta dengan ciptaanNYA yaitu kita manusia. Billy Graham mengatakan "doa itu ibarat seorang anak yg berbicara kepada Bapanya. Oleh karena itu sudah selayaknyalah jika si anak tsb meminta kepada bapanya". Namun konteks dari doa itu sendiri sebenarnya tidak hanya berkisar diseputar kita sebagai manusia meminta dan meminta kepada Tuhan. Layaknya sebagai suatu komunikasi maka haruslah itu terjadi secara ada dua arah. Ada saatnya kita meminta, mengucap syukur utk permintaan-permintaan kita yg sudah dikabulkan namun ada saatnya pula kita berdiam diri mendengar Bapa yg berbicara kepada kita.

2. Doa adalah napas kehidupan orang percaya. Dikatakan napas berarti doa itu sangat crucial dan penting. Coba bayangkan apa yg akan terjadi jika kita tidak bernapas. Tentunya kita akan mati bukan? Sama halnya jika kita tidak berdoa maka spritual kitapun akan mati. Secara jasmani kita membutuhkan oksigen utk bernapas. Spritual kita membutuhkan Roh Kudus yg merupakan sumber kehidupan rohani kita (Yoh 6:63). Didalam firman Tuhan Roma 8:26-27, disitu dikatakan dengan jelas sekali bahwa tanpa Roh Kudus kita tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa. Bahkan Roh Kudus itu sendiri yg mengajarkan kita berdoa, mengungkapkan segala pergumulan-pergumulan yg tidak terucapkan oleh kita kepada sang Bapa. Jadi disini kita dapat melihat dengan jelas bahwa Roh Kudus itu memegang peranan yg sangat penting didalam suatu doa.

3. Iman adalah bentuk dari segala sesuatu yg kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yg tidak kita lihat (Ibr 11:1). Jadi kita dapat menyamakan iman itu dengan 'kepercayaan kita yg abstract akan eksistensi Allah'. Namun iman merupakan karya Allah yg dinyatakan didalam firmanNYA melalui pekerjaan Roh Kudus yg ditanamkan didlm hati kita masing-masing.
Iman yg tulen, yg genuine adalah iman yg pasti, yg spesifik, tanpa ada unsur keraguan sedikitpun didalamnya. Oleh karena natur atau sifat dari iman yg spesifik dan pasti tsb maka doa yg didasari oleh imanpun jawabannya adalah spesifik dan pasti.
Seperti yg dikatakan didlm Mark 11: 23 : "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya". Jadi doa yg beriman adalah doa yg digerakan oleh pekerjaan Roh Kudus. Dan Roh Kudus itu sendiri mengerti akan kehendak Bapa yg spesifik. Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa doa yg beriman mempunyai 2 karakteristik:

1. Selalu ada jawaban yg pasti
2. Selalu seturut dengan kehendak Tuhan

Banyak sekali contoh-contoh yg dapat kita temukan dalam Alkitab tentang doa yang beriman. Misalnya doa Hanna ketika ia meminta kepada Tuhan utk dikaruniai seorang anak laki-laki (yg kita kena sbg Samuel). Doa Eliyah ketika ia meminta agar hujan tidak turun (Yak 5:17).

Pertanyaannya adalah mengapa kok kita mesti berdoa dengan iman ya? Didalam Ibrani 11:6a, Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah". Ini berarti doa yg tidak didasari oleh iman adalah doa yg sia-sia belaka karena Tuhan tidak akan berkenan terhadap doa-doa semacam ini.
Nah kalau begitu jika kita harus berdoa dengan iman, lalu seberapa besar sih iman yg kita butuhkan utk berdoa? Didalam Matius 17:20 Tuhan Yesus mengatakan jika kita memiliki iman yg sebesar sesawi itu saja maka kita sudah dapat memindahkan gunung. Luar biasa bukan! Biji sesawi adalah biji yg paling kecil diantara semua biji-bijian. Nah kalau dengan iman yg 'sekecil' itu saja kita sudah dapat mengerjakan hal yg mustahil dilakukan oleh manusia maka pada hakekatnya iman yg seberapapun besarnya saja sudah merupakan iman. Kita tidak mengukur atau melihat iman itu dari kwantitasnya. Namun iman lebih dilihat dari segi kualitasnya. Didlm firman Tuhan disitu juga dikatakan bahwa ada orang yg imannya lemah dan ada orang yg imannya kokoh. Nah itu artinya bahwa iman itu dapat diperkokoh. Caranya bagaimana? Jika kita ingin memperkuat otot kita seperti binaragawan maka kita juga perlu latihan bukan? Sama halnya dgn iman. Kita perlu melatih iman kita juga supaya semakin bertumbuh dan kokoh. Caranya ya dengan terus bersekutu dengan Tuhan sehingga kita menjadi akrab denganNYA didalam perjalanan hidup kita sehari-hari. Selalu berserah total kepadaNYA dalam hidup keseharian kita baik itu dalam keadaan suka maupun duka. Iman akan bertumbuh dan semakin kokoh lagi jika iman ketika sering mendapat tantangan.

Seperti janji Firman Tuhan didalam Markus 11:24 : "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu", berdoalah dengan tekun dengan penuh penyerahan diri dan percayalah maka DIA akan menjawab doa-doamu. [JT - Renungan Jabez, 15 Juni 2006]

No comments: